Said : Mahkamah Konstitusi adalah ide Muhammad Yamin

0 7-6-2017
Mulyana dan Group DELAVANO
0 7-6-2017
Mulyana W Kusumah Setelah merampungkan pendidikannya di SMP Negeri 3 Bogor, Mulyana kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Bogor.[1] Di SMA, Mulyana dikenal sebagai orang yang pendiam,...
0 7-6-2017
0 7-6-2017
Mulyana : Tolak Partai Politik yang Berlambang Mirip
0 7-6-2017
Tugas sebagai orang yang mempunyai kewenangan dalam melakukan verifikasi partai politik bukanlah suatu yang gampang karena akan banyak tekanan yang Mulyana alami. Banyak tokoh-tokoh hebata yang ingin...
0 7-6-2017
0 5-25-2017
Mulyana : Peneliti Bermental Komprador
0 5-25-2017
Oleh Muhtar Said Orang-orang yang mempunyai latar belakang sebagai agen pembebas maka ia akan berbicara dengan kenyataan, bukan dengan kepalsuan. Mulyana Wirakusumah (Mulyana) sangat menyayangkan...
0 5-25-2017
0 3-15-2017
Mulyana W. Kusumah : Selamat dari Kejaran Orde Baru
0 3-15-2017
Oleh: Muhtar Said (Peneliti Pustokum) sumber foto : tokoh kita Mulyana Wirakusumah, biasa dipanggil dengan nama Mulyana. Seorang aktivis yang melahirkan banyak karya dan kader dalam bida...
0 3-15-2017
0 11-1-2016
Jimly Asshiddiqie, Membangun Organisasi dengan Ilmu
0 11-1-2016
Oleh : Muhtar Said Organisatoris sejati ternyata sudah menjadi maqom Jimly, apapun yang dijalankan oleh Jimly bisa dirasakan kharisma kebesarannya, meskipun lembaga yang dipegangnya itu tidak memp...
0 11-1-2016

suasana diskusi

Selasa (01/12/15). Pusat Studi Tokoh Pemikiran Hukum (PUSTOKUM), melanjutkan tradisi "Ngaji Muhammad Yamin". Sebelum diskusi, terlebih dahulu dia
wali dengan membaca surat Yasin bersama, setelah doa baru kemudian dilanjutkan dengan diskusi.

Muhtar Said, pada hari ini mendapatkan giliran untuk membawakan materi ide-ide Muhammad Yamin mengenai sistem pemerintahan. bagi Said, ide Mahkamah Konstitusi(MK) adalah ide Yamin, karena pada saat sidang BPUK, Yamin telah menguraikannya. Namun, Yamin tidak menggunakan nama MK, melainkan Balai Agung.

"Balai Agung merupakan lembaga tertinggi negara, yang mempunyai tugas menguji Undang-Undang kepada Undang-Undang Dasar, menguji Undang-Undang kepada Hukum Syariat, dan menguji Undang-Undang kepada Hukum Adat" ulas Said.

Said saat presentasi

Yamin memang seorang intelektual, dirinya mempunyai pemikiran yang maju. Banyak pemikirannya yang terlontar dari mulutnya masih relevan jika diterapkan di zaman ini. Oleh karena itu Pustokum setiap malam rabu mengadakan kajian mengenai Yamin. Minggu depan, dihari yang sama, akan dikaji pemikiran Yamin mengenai "Saptad Dharma" yang dibawakan oleh David Bayu Narendra, Asisten Peneliti Pustokum,

Diposkan oleh Pustokum