 |
gambar : Marrik Ballen (kiri) dan Muhtar Said (kanan) |
Koninklijk Instituut
voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV)
Jakarta, melalui Direkturnya, Marrik Ballen mengajak para peneliti Pusat Studi
Tokoh Pemikiran Hukum (Pustokum) untuk bertemu dan berbincang-bincang santai di
Perpustakan KITLV yang berada di Kedutaan Besar Belanda.
Bermula
dari pembicaraan ringan melalui surat elektronik, kami mulai bertukar info
mengenai perkembangan pemikiran hukum di Indonesia. Marrik Ballen juga orang
yang mempunyai latar belakang hukum, jadi dia sangat tertarik dengan program-program
yang digerakan oleh Pustokum.
Pembicaraan
melalui surat elektronik dirasa kurang mengakomodir, maka Pustokum memutuskan
untuk mengajak Marrik bertemu. Gayung-pun bersambut, Marrik mengajak diskusi di
hari rabu tanggal 27 januari 2016, jam 10.00. Sedangkan lokasi pertemuan di
kedutaan Besar Belanda yang berada di Jakarta.
Di
pagi menjelang siang itu, pembicaraan hangat dan santai-pun terjadi. Dimulai
dengan perkenalan beberapa karya pustokum oleh Muhtar Said (Peneliti Pustokum).
Setelah perkanalan karya yang dilakukan oleh Said, kemudian Marrik menyela
pembicaraa Said. Marrik menginformasikan, karya-karya yang dibuat oleh Pustokum
sudah tersimpan rapi di KITLV. Mendengar perkataan Marrik, semua orang yang ada
diforum langsung tertawa bersama, tanda kebahagiaan.
Karya
Pustokum yang terispan di KITLV adalah “Biografi Pemikiran Soepomo dan Tafsir Bebas
Negara Integralistik” dan “Prosideng Konferensi Pemikiran Soepomo dan
Muhammad Yamin”.
Tim
Pustokum juga memberikan kabar akan ada karya lagi yang lagi persiapan naik
cetak, yakni “Mr.Sundoror Budhyarto
Martoatmodjo : Pejuang dan Pendidik di Tiga Zaman” dan juga memberikan
kabar, penelitian mengenai “Biografi
Pemikiran Muhammad Yamin” juga sedang berjalan.
Pembicaraan
kedua belah pihak terus diselimuti dengan canda tawa, karena menggunakan bahasa
gado-gado (Inggris-Indonesia). Ruang perpustakaan
KITLV Jakarta yang sepi dan sunyi itu menjadi riuh dengan suara tawa kita
semua. Marrik terlihat begitu asik ketika membicarakan beberapa tokoh hukum
yang pernah melanjutkan studi di Belanda.
 |
Foto bersama setelah pertemuan |
Setelah
membicarakan beberapa tokoh milik Indonesia itu, kemudian Marrik melanjutkan
pembicaraannya terkait dengan program-progran KITLV yang beberapa programnya
ada kemiripan dengan program-program PUSTOKUM.
Pada
intinya Marrik memberikan anak-anak muda Indonesia, khususnya peneliti PUSTOKUM
untuk terus melanjutkan kegiatannya dan akan memberikan dukungan sesuai dengan
tugas dan wewenang yang diberikan oleh KITLV Belanda. Pertemuan tersebut masih
dalam tahap penjajakan dari kedua belah pihak, karena akan ada pertemuan lagi
terkait dengan beberapa program.
Sebelum diskusi ditutup, Marrik memberikan
pesan kepada para peneliti Pustokum, bahwa dirinya akan merasa senang, apabila terus
dikasih info mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman
Pustokum. Kami-pun berpisah, satu jam kemudian Marrik mengirim pesan melalui
surat elektroniknya, “Dear all, Nice to meet you
all today”