Yance Arizona : Dua Hal yang Membuat Saya Berkesan dari Sosok Budhyarto, aktivisme dan kemanusiaan

Direktur Epistema Insitute, Yance Arizona, tampak di podium
sedang menyampaikan orasinya dalam peluncuran buku biografi
tokoh hukum Indonesia Mr. Budhyarto di Aula Gedung MK |
Sumber foto: dok.pustokum

Sosok Budhyarto adalah sosok yang patut diteladani oleh para insan hukum Indonesia. Budhyarto sebagai tokoh hukum Indonesia sedikit sekali yang tahu, tapi ternyata sosoknya luar biasa. Selain menempuh jalan di dunia advokat, semasa hidupnya Budhyarto juga tak lepas dari dua hal yaitu aktivisme dan kemanusiaan.

Yance Arizona, Direktur Epistema Institute, yang menjadi salah satu pembicara dalam acara peluncuran buku "Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo: Pejuang Kemerdekaan dan Pendidik Tiga Zaman" di Aula Gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu 27/07/2016, sangat kagum dengan sosok Budhyarto. 

"Menurut saya, ada dua hal yang sangat berkesan buat saya mengenai sosok Budhyarto ini. Yaitu aktivisme dan kemanusiaan." Kata Yance.

Sebagai seorang aktivis Budhyarto tercatat sebagai pengurus Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda bersama Moh. Hatta, ikut juga membidani lahirnya Partai Nasional Indonesia (PNI)bersama Soekarno, pernah dipenjara di tiga zaman yaitu masa Belanda, Jepang, dan masa kemerdekaan. Selain bergulat di dunia aktivis pergerakan, Budhyarto juga mengabdikan hidupnya di bidang kemanusiaan. Ia tercatat sebagai pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta hingga wafat.

"Dunia aktivis Budhyarto bisa dilihat saat ia dulu aktif di Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda bersama Moh. Hatta, ikut membidani lahirnya Partai Nasional Indonesia (PNI) bersama Sekarno, pernah dipenjara di masa Belanda, Jepang, dan bahkan setelah Indonesia merdeka. Di masa kemerdekaan ia sempat dipenjara karena ia ikut menuntut merdeka 100 persen, yang berseberangan dengan Perdana Menteri Syahrir ketika itu." Lanjut Yance menjelaskan lebih jauh.

Segudang aktivitas untuk bangsa dan kemanusiaan telah dijalani oleh Budhyarto. Namun Budhyarto tak pernah ingin unjuk diri. Sikapnya yang low profile, ditunjukkan dengan cara lebih banyak kerja daripada berbicara. Bisa dikatakan bahwa Budhyarto termasuk tokoh yang bergerak di belakang layar.

"Tampaknya Budhyarto adalah salah satu tokoh yang bergerak di belakang layar. Walau begitu kiprah dan ketokohannya perlu diketahui banyak orang, khususnya generasi muda supaya mengambil nilai keteladanannya," pungkas Yance.

Related

Kumpulan Lembaga Riset dan Akademisi Mengirim Amicus Curiae Ke MA terkait Pembangunan Pabrik Semen di Rembang

Kelompok lembaga riset dan akademisi mengajukan Amicus Curiae atas peninjauan kembali pada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang dan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN)...

Peluncuran Buku Budhyarto Batal Dihadiri Mensesneg

Mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) hadir sebagai peserta launching buku biografi Budhyarto | sumber foto: dok. pustokum Peluncuran buku biografi tokoh hukum Mr. Budhyarto Martoatm...

Pustokum Siap Launching Buku Terbarunya

Dari kiri ke kanan: Said (peneliti Pustokum), Prof Muhammad Nuh (Mantan Mendiknas), Taty (anak ketiga Mr Budhyarto), Syariefah dan Hiramsyah S Thaib (cucu Budhyarto), Mufti ((peneliti Pustokum) | ...

Posting Komentar

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

WELCOME

NEWSHot in weekArsip

NEWS

Kurikulum Sekolah Muhammad Yamin

Arsip

Kuliah Progresif

Alamat

item