Prof Jimly : Dunia Hakim Harus Menjadi Dunia Intelektualitas

Berdiri paling tengah : Prof Jimly. Berdiri di sebelah kanan
Prof Jimly : Yance Arizona (anggota dewan pembina Pustokum)
bersama istri. Berdiri di sebelah kiri : Muhtar Said (Direktur
Pustokum) beserta istri. (Foto: Dok. Pustokum)




Ada yang menarik menghadiri acara syukuran Ultahnya Prof Jimly Asshiddiqie yang ke-60 di Aula Gedung Mahkamah Konstitusi siang tadi (16/04). Yang menarik adalah ada pameran buku-buku karya Prof Jimly sendiri dan juga karya tokoh lainnya. Selain itu, di acara syukuran ultahnya ia juga meluncurkan buku terbaru mengenai dirinya berjudul 'Prof Jimly, Sosok, Kiprah dan Pemikirannya.'

Acara syukuran itu didesain seperti itu bukan tanpa alasan. Prof Jimly mengungkapkan bahwa konsep acara dengan pameran buku dan peluncuran buku itu adalah dalam rangka memberi warna intelektualitas bagi dunia hakim.

"Dunia hakim harus menjadi dunia intelektualitas." Ungkap Jimly, Ketua DKPP sekaligus mantan Ketua MK itu.

Para hakim MK pun dimintanya untuk mengikuti jejaknya. Para hakim itu harus memiliki karya minimal 3 buah buku. Hal tersebut dimaksudkan agar nuansa di dunia kehakiman  nuansa intelektualnya. Tak melulu soal transaksi hukum semata.

"Marilah kita ubah dunia kehakiman dengan dunia intelektualitas. Yaitu dengan buku. Berkarya membuat buku dalam rangka membuat jejak sejarah." Kata Jimly, yang juga menjadi Ketua Dewan Pembina Pusat Studi Tokoh Pemikiran Hukum (Pustokum).  

Para tokoh nasional juga hadir dalam acara tersebut, termasuk mantan Presiden RI BJ Habibie. BJ Habibie sendiri ikut memberi sambutan. Dalam sambutannya, BJ Habibie bercerita bahwa ia bertemu dengan Jimly saat Jimly sudah selesai menempuh kuliah S2 dan sedang mempersiapkan S3-nya.

Dalam acara ultah Prof Jimly juga dihadiri Direktur Eksekutif Pusat Studi Tokoh Pemikiran Hukum (Pustokum), Muhtar Said. Ia juga membawa staf-stafnya ikut bersamanya. Mengingat Prof Jimly adalah Ketua Dewan Pakar Pustokum.

"Saya sangat menghormati Prof Jimly. Bagi saya, Prof Jimly sudah saya anggap sebagai guru saya. Dan saya juga ikut menulis di dalam buku yang diluncurkan hari ini. Dalam kesempatan ini saya berdoa semoga Prof Jimly panjang umur, sehat dan selalu bisa menjalankan aktifitas sehari-harinya dengan sukses." Kata Muhtar Said. 

Related

Kumpulan Lembaga Riset dan Akademisi Mengirim Amicus Curiae Ke MA terkait Pembangunan Pabrik Semen di Rembang

Kelompok lembaga riset dan akademisi mengajukan Amicus Curiae atas peninjauan kembali pada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang dan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN)...

Yance Arizona : Dua Hal yang Membuat Saya Berkesan dari Sosok Budhyarto, aktivisme dan kemanusiaan

Direktur Epistema Insitute, Yance Arizona, tampak di podiumsedang menyampaikan orasinya dalam peluncuran buku biografitokoh hukum Indonesia Mr. Budhyarto di Aula Gedung MK |Sumber foto: dok.pustokum...

Peluncuran Buku Budhyarto Batal Dihadiri Mensesneg

Mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) hadir sebagai peserta launching buku biografi Budhyarto | sumber foto: dok. pustokum Peluncuran buku biografi tokoh hukum Mr. Budhyarto Martoatm...

Posting Komentar

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

WELCOME

NEWSHot in weekArsip

NEWS

Kurikulum Sekolah Muhammad Yamin

Arsip

Kuliah Progresif

Alamat

item