Draft Buku Mr.R. Sundoro Budhyarto Martoatmodjo di Diskusikan oleh Para Pakar
https://pustokum.blogspot.com/2015/09/draft-buku-mrr-sundoro-budhyarto.html
Foto Bersama setelah FGD |
Jakarta (16/09/15) Pusat Studi Tokoh Pemikiran Hukum (PUSTOKUM) meluncurkan draft awal hasil penelitiannya yang berjudul "Biografi Mr. R. Sundoro Budhyarto Martoatmodjo" di gedung Menara MT Haryono. Budhyarto merupakan salah satu pendiri PNI generasi awal yang mulanya bernama Perserikatan Nasional Indonesia yang kemudian berubah menjadi Partai Nasional Indonesia.
Ibnu Mufti (baju coklat) sedang presentasi |
Mr. R. Sundoro Budhyarto Martoatmodjo juga sebagai advokat generasi pertama yang dimiliki bangsa Indonesia dan juga salah satu perintis Balai Pergoeroean Tinggi Gadjah Mada (BPTGM), cikal bakal salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), dimana waktu itu Mr. R. Sundoro Budhyarto Martoatmodjo juga sebagai ketua yayasan BPTGM. bukan hanya dalam hal pergerakan dan ilmu pengetahuan, dalam hal kemanusiaan Mr. R. Sundoro Budhyarto Martoatmodjo juga mengabdikan dirinya di Palang Merah Indonesia, bahkan sampai akhir hayatnya. Namun, sangat disayangkan tokoh dengan banyak peran untuk bangsa ini sangat sedikit dokumen/arsip yang menulis tentang dirinya, sehingga dalam buku-buku pendidikan di sekolah sangat sedikit bahkan tidak tersebut nama Mr. R. Sundoro Budhyarto Martoatmodjo.
Hiramsyah S. Thaib, cucu Budhyarto, menyambut dengan gembira acara FGD draft buku biografi kakeknya. Ia mengatakan, "Keinginan menulis biografi hidup Pakdhe Budhyarto sebenarnya sudah jauh hari kami sekeluarga rencanakan. Namun baru bisa dilaksanakan setelah kami bertemu dengan tim dari Pustokum - yang kebetulan konsen di bidang penulisan tokoh hukum di Indonesia. Dan Pakdhe Budhyarto ternyata termasuk tokoh yang memang sudah menjadi agenda Pustokum sendiri."
Hiramsyah S. Thaib, cucu Budhyarto, menyambut dengan gembira acara FGD draft buku biografi kakeknya. Ia mengatakan, "Keinginan menulis biografi hidup Pakdhe Budhyarto sebenarnya sudah jauh hari kami sekeluarga rencanakan. Namun baru bisa dilaksanakan setelah kami bertemu dengan tim dari Pustokum - yang kebetulan konsen di bidang penulisan tokoh hukum di Indonesia. Dan Pakdhe Budhyarto ternyata termasuk tokoh yang memang sudah menjadi agenda Pustokum sendiri."
Ivan Aulia Ihsan, sejarawan muda, memberikan penjelasan lebih dalam lagi terkait Budhyarto, dia mengatakan, "Budhyarto merupakan tokoh yang masuk dalam generasi emas pada waktu itu, selain Soepomo". Memang pada tahun 1920-an banyak orang-orang Indonesia yang menempuh pendidikan di Belanda, yang kemudian kembali ke Indonesia, dan menjadi tokoh pergerakan.
suasana berjalannya diskusi |
Masih dalam forum diskusi tersebut, Ibnu Mufti, dalam presentasinya menjelaskan, "Budhyarto merupakan seorang aktivis tulen, yang mempunyai jiwa sosial tinggi, maka patut menjadi rujukan anak-anak muda saat ini". Begitu juga dengan Jimly Asshiddiqie yang memberikan arahan lebih ke depan, "tokoh-tokoh seperti ini, haruslah diajukan kepada negara untuk mendapatkan gelar pahlawan, karena sumbangsihnya kepada negara pada waktu dulu sangat besar"